Apa yang kau cari dari pertemanan yang sekedar memandang materi? Terlalu tinggi semua nada bicaramu. Betapa senangnya aku jika itu memang ada dalam dunia nyatamu. Sayangnya tidak. Kehidupan nyatamu tidak setinggi semua kata-katamu. Hai, sadarlah. Bertemanlah apa adanya. Teman-teman mencintaimu bukan karena semua kelebihanmu. Jika memang teman-temanmu mencintaimu karena semua kelebihanmu, maka percayalah. Mereka bukanlah teman yang baik bagimu. Jadilah dirimu sendiri. Aku saja lelah mendengar semua bullshitmu itu. Bagaimana kau yang menjadi tokoh utama? Apa kamu sudah siap malu jika temanmu mengerti keadaanmu sebenarnya?
Jujur, aku kasihan sama kamu. Oh maaf, maaf jika kamu tidak butuh belas kasihan dariku. Tapi aku tahu semua omongan teman-temanmu yang selalu membicarakanmu saat kamu tidak ada. Bisa saja kamu justru dimanfaatkan oleh mereka. Saat kamu sedang asyik berceloteh tanpa kenyataan, serentak mereka berkata dalam hati bahwa omongamu tidak ada yang perlu didengarkan. Sekarang kau tahu kan hasilnya? Semua omonganmu tidak menghasilkan kekaguman dimata mereka terhadapmu. Justru hinaan yang terus datang jika kamu tidak cepat-cepat mengubah pola pikirmu.
Tidak seperti itu caranya mendapatkan banyak teman. Orang kaya, tidak akan sadar kalau dia kaya. Orang cantik, tidak akan mengatakan dirinya cantik. Orang pintar, tidak akan pernah berfikir kalau dia pintar. Jika kau memang memiliki semua itu, kamu tidak perlu mengatakannya ke semua temanmu. Mereka akan bisa menilaimu dengan baik. Tanpa cemoohan pastinya.
Akupun tidak sempurna, tapi perlahan-lahan aku pasti akan memperbaikinya. Kuharap kau melakukan hal yang sama.
0 comments:
Post a Comment